Sepetak kubangan itu memang tak selalu jernih, juga tak selalu tenang. Kadang kubangan menjadi keruh oleh endapan debu yang terbawa badai musiman, atau oleh kaki berlumpur bangau-bangau lain yang singgah. Kadang kubangan bergelombang karena kecipak-kecipak air yang sang Bangau ciptakan sendiri, karena dedaunan yang jatuh di permukaan air kubangan, atau karena tetesan air hujan. Namun bagaimana pun keruh dan beriaknya kubangan kecil itu, sang Bangau tetap sudi menenggelamkan paruh dan kepalanya untuk satu tujuan. Mencari kedamaian. Kubangan kecil itu telah membantu sang Bangau mewarnai setiap waktu yang Ia lewati. Namun, entah seberapa lama dia akan pergi, seberapa jauh dia terbang, dia akan kembali ke kubangannya.
Home will always be home.
No comments:
Post a Comment